PENG. TEKNOLOGI SISTEM CERDAS
ALGORITMA GENETIKA
Algoritma Genetika merupakan suatu metode optimasi untuk mencari
solusi yang optimal dari suatu permasalahan. Algoritma Genetika banyak
digunakan untuk mencari solusi masalah optimasi penjadwalan. Penjadwalan
yang umumnya bersifat kompleks tidak mengijinkan sisi otak manusia
untuk mencarikan solusi yang optimal dengan mudah. Dengan Algoritma
Genetika, hal-hal yang perlu dihindarkan dalam pembuatan jadwal bisa
dihilangkan, dan semua bentuk solusi yang menguntungkan pihak-pihak yang
terkait akan lebih mudah untuk didapatkan.
Algoritma Genetika mempunyai metodologi optimasi sederhana sebagai berikut:
1. Menentukan populasi solusi sejumlah tertentu
2. Menghitung nilai fitnes function semua solusi yang ada di dalam populasi
3. Memilih beberapa solusi dengan nilai fitnes function yang paling tinggi
4. Melakukan optimasi dengan cara mutasi dan crossover sebanyak yang diperlukan
5. Menentukan solusi terbaik sebagai solusi terhadap permasalahan yang dioptimasi
Dalam menerapkan Algoritma Genetika untuk memecahkan masalah
optimasi, perlu dilakukan analisa terhadap permasalahan yang akan
dicarikan solusinya. Dalam menganalisa permasalahan, ada dua istilah
yang muncul:
1. Hard Constraint: yang merupakan batasan yang ada dalam permasalahan yang akan dicarikan solusi, yang tidak boleh dilanggar sama sekali. Solusi yang akan menjadi bagian dari populasi, adalah solusi yang tidak melanggar Hard Constraint ini.
2. Soft Constraint: yang merupakan batasan yang ada dalam permasalahan yang akan dicarikan solusi, tetapi dalam pencarian solusi, batasan ini masih bisa dilanggar.
Dari kedua istilah tersebut, yang mempengaruhi bagaimana suatu solusi
akan dikatakan lebih baik dari solusi yang lain adalah dengan melihat
kadar pelanggaran yang dilakukan terhadap Soft Constraint. Makin banyak
Soft Constraint yang dilanggar, makin buruk nilai dari solusi tersebut.
Nilai dari solusi yang dimaksud di sini sering diistilahkan dengan nama
Fitness Function. Fitness Function ini merupakan akumalasi dari nilai
penalti yang didapat dari pelanggaran terhadap Soft Constraint yang yang
ada.
Selain pelanggaran terhadap Soft Constraint, nilai dari Fitness
Function ini juga bisa didapatkan dari penambahan nilai bonus terhadap
hal-hal ideal yang bisa dimasukkan dalam pembentukan solusi. Solusi yang
bisa memberikan benefit kepada organisasi baik secara perorangan maupun
secara keseluruhan organisasi, umumnya bisa dianggap memberikan nilai
tambah terhadap solusi yang dibentuk.
Langkah selanjutnya yang dilakukan dalam proses penerapan Algoritma
Genetika adalah analisa dan disain sistem. Analisa dan disain sistem
terbentuk dari pendefinisian proses-proses yang tercakup dalam sistem,
pembentukan basis data, dan juga disain antar muka pengguna. Untuk
tulisan ini, analisa dan disain yang dibahas terbatas pada bagaimana
membentuk basis data yang diperlukan dalam pemodelan permasalahan
optimasi menggunakan Algoritma Genetika.
Umumnya bentuk basis data yang diperlukan dalam penerapan Algoritma Genetika adalah:
1. Tabel Detail Solusi (Gen)
2. Tabel Solusi (Kromosom)
3. Tabel Master yang mendukung isian Tabel Detail Solusi dan Tabel Solusi
1. Tabel Detail Solusi (Gen)
2. Tabel Solusi (Kromosom)
3. Tabel Master yang mendukung isian Tabel Detail Solusi dan Tabel Solusi
Beberapa istilah yang muncul dalam Algoritma Genetika yang juga
sering membingungkan pengguna adalah istilah-istilah yang kaitannya
dengan Ilmu Biologi seperti istilah Gen dan Kromosom. Dalam pembentukan
disain basis data sudah disebutkan bahwa Gen merupakan Detail Solusi,
sedangkan Kromosom adalah Solusi. Salah satu contoh penggunaan istilah
Gen dan Kromosom dalam memecahkan masalah penjadwalan: bentuk Kromosom
(Solusi) dari permasalahan tersebut misalnya adalah Jadwal Mengajar di
Sekolah A Selama Seminggu, sedangkan bentuk Gen (Detail Solusi)-nya
adalah Guru A Mengajar Matematika di Kelas IA Pada Hari Senin Sesi
Pertama. Dimana, sejumlah Gen (Detail Solusi) yang ada akan membentuk
suatu Kromosom (Solusi). Jadi istilah ilmiah yang ada merupakan
representasi dari permasalahan yang diangkat untuk dicarikan solusinya.
Isian dari Tabel Master yang mendukung pengembangan sistem Algoritma
Genetika ini sangat tergantung pada hal-hal yang muncul pada saat
melakukan analisa permasalahan. Beberapa hal yang muncul pada Hard
Constraint, Soft Constraint, serta Nilai Bonus terhadap solusi akan
menjadi bagian dalam pembentukan informasi yang tertampung di dalam
Tabel Master yang diperlukan dalam penerapan Algoritma Genetika. Dari
contoh bentuk Gen (Detail Solusi) yang diberikan di atas (Guru A
Mengajar Matematika di Kelas IA Pada Hari Senin Sesi Pertama), Tabel
Master yang diperlukan dalam sistem termasuk Tabel Master Guru, Tabel
Master Mata Pelajaran, Tabel Master Kelas, dan Tabel Master Waktu
Mengajar.
Dari tulisan di atas, hal-hal utama yang diperlukan untuk menerapkan
Algoritma Genetika dalam permasalahan optimasi sudah diberikan. Beberapa
hal yang juga sering dibahas dalam penjelasan Algoritma Genetika adalah
metode-metode yang digunakan untuk melakukan Mutasi dan Crossover, yang
tentunya perlu dipelajari tersendiri, walaupun untuk tingkat pemula,
mungkin cukup menggunakan metode sederhana misalnya metode random.
Sumber Dari : https://yudiagusta.wordpress.com/2016/06/01/algoritma-genetika/
Komentar
Posting Komentar