Penyelsaian Permasalahan Dalam Suatu Organisasi
Kekuasaan (Power)
Kekuasaan (power)
berarti suatu kemampuan untuk mempengaruhi orang atau merubah orang atau
situasi. Jika perubahan tersebut kea rah yang baik tentu power tersebut
memberikan konotasi yang positif bahkan sangat diperlukan. Kekuasaan
sesungguhnya merupakan konsekuensi logis yang muncul dari setiap organisasi
yang di dalamnya terdapat pimpinan dan bawahan atau manajemen puncak dan
manajemen tingkat bawah. Karena organisasi merupakan kumpulan orang dalam
pencapaian tujuan, maka organisasi ditujukan untuk mengubah situasi melalui
orang-orang agar perubahan terjadi untuk itu diperlukan kekuasaan.
Faktor – faktor yang mendasari adanya kekuasaan yaitu :
Reward Power
Reward power atau
kekuasaan untuk memberikan penghargaan adalah kekuasaan yang muncul sebagai
akibat dari seseorang yang posisinya memungkinkan dirinya untuk memberikan
penghargaan terhadap orang-orang yang berada di bawahnya. Contoh kekuasaan yang
dimiliki oleh seorang manajer personalia atau SDM Disebabkan posisi dirinya
membawahi seluruh sumberdaya manusia organisasi atau tenaga kerja dari sebuah
perusahaan misalnya, maka seorang manajer personalia memiliki reward power dikarenakan
bagian yang lebih tinggi dari manajer personalia tersebut akan menanyakan
mengenai kinerja tenaga kerja perusahaan melalui manajer personalia tersebut.
Coercive Power
Coercive power atau
kekuasaan untuk memberikan hukuman adalah kebalikan dari sisi negative dari reward
power. Kekuasaan ini merupakan kekuasaan seseorang untuk memberikan hukuman
atas kinerja yang buruk yang ditunjukkan oleh tenaga kerja dalam sebuah
organisasi. Setiap pimpinan pada dasarnya memiliki reward sekaligus coercive
power ini.
Legitimate
Power
Legitimate power atau kekuasaan yang sah adalah
kekuasaan yang muncul sebagai akibat dari suatu legitimasi tertentu. Misalnya,
seseorang yang diangkat
menjadi
pemimpin, secara otomatis dia memiliki semacam kekuasaan yang sah atau legitimasi.
Expert
Power
Expert power atau kekuasaan yg berdasarkan keahlian
atau kepakaran adalah kekuasaan yg muncul sebagai akibat dari kepakaran atau
keahlian yg dimiliki oleh seseorang. Seorang dokter, misalnya memiliki semacam
kekuasaan ini. Dikarenakan dirinya memiliki keahlian dalam mendiagnosa suatu
penyakit, maka secara sadar maupun tidak sadar seorang pasien yang
berkonsultasi kepada dokter akan mengikuti apa saja yang diusulkan atau
dianjurkan oleh sang dokter sejauh hal tersebut bisa membantu sang pasien untuk
sembuh dari penyakitnya. Demikian pula dengan pakar-pakar dibidang lainnya.
Referent
Power
Referent Power adalah keuasaan yang muncul akibat
adanya karakteristik yang diharapkan oleh seseorang atau sekelompok orang
terhadap seseorang yang memiliki pengaruh terhadap seseorang atau sekelompok
orang tersebut. Ketika rakyat menginginkan sosok pemimpin yang jujur misalnya,
maka ketika ada sosok calon presiden yang dikenal sebagai seorang yang jujur
dengan sendirinya sang calon presiden tersebut memiliki apa yang dinamakan
sebagai referent
power tersebut dikarenakan orang-orang tengah menginginkan karakteristik
yg dimiliki oleh sang calon presiden tersebut, yaitu kejujuran.
Setiap bagian dari struktur organisasi sebagaimana
diterangkan di bagian awal bab ini memiliki jenis kekuasaannya masing-masing,
terutama dibagian yang berada pada hierarki yang paling tinggi dalam suatu
organisai,seperti direktur,presiden, direktur, dan sejenisnya. Pada umumnya
kekuasaan tersebut lebih disebabkan karena legitimasi tertentu yang ditentukan
oleh mekanisme dalam organisasi. Kekuasaan tersebut meliputi kekuasaan
memerintah,mengoreksi, ataupun mngoordinasikan bagian yang berada dibawahnya.
Namun, dikarenakan kekuasaan pengertiannya sangat luas dan lebih banyak digunakan
dalam istilah politik, maka dalam organisasi istilah kekuasaan cenderung jarang
dipergunakan. Sebagai gantinya istilah kewenangan atau authority lebih sering
dipergunakan.
Kewenangan ( Authority)
Kenangan atau authority pada
dasarnya merupakan bentuk lain dari kekuasaan yang sering kali dipergunakan
dalam sebuah organisasi. Kewenangan merupakan kekuasaan formal atau
terlegitimasi. Dalam sebuah organisasi, seseorang yang ditunjuk atau dipilih
untuk memimpin suatu organisasi, bagian, atau departemen memiliki kewenangan
atau kekuasaan yang terlegatimasi. Seseorang yang ditunjuk untuk menjadi
manajer personalia dengan sendirinya terlegitimasi untuk memiliki
kewenangan dalam mengatur berbagai hal yang terkait dengansumber daya manusia
atau orang-orang yang terdapat di dalam organisasi.
Terdapat dua pandangan mengenai kewenangan formal,
yaitu pandangan klasik (classical view) dan pandangan berdasarkan
penerimaan (acceptance view).
·
Pandangan Klasik
Pandangan klasik mengenai kewenangan formal
menerangkan bahwa kewenangan pada dasarnya terlahir sebagai akibat adanya
kewenangan yang lebih tinggi dari kewenangan yang diberikan.
·
Pandangan Berdasarkan Penerimaan
Pandangan yang berdasarkan penerimaan (acceptance
view) memandang bahwa kewenangan formal akan cendrung dijalankan atau
diterima oleh bawahan tergantung dari beberapa persyaratan, antara lain :
1.
Bawahan dapat memahami apa yang
diinginkan atau dikomunikasikan oleh pimpinan atau atasan.
2.
Pada saat bawahan memutuskan untuk
menjalankan apa yang diperintahkan oleh atasannya dia yakin tidak bertentangan
dengan rencana pencapaian tujuan organisasi.
3.
Bawahan yakin apa yang
diperintahkan konsisten mendukung nilai, misi maupun motif pribadi atau
kelompok.
4.
Bawahan mampu secara mental maupun
fisik menjalankan apa yang diperintahkan.
Proses Pengambilan Keputusan
Definisi proses pengambilan
keputusan
Proses pengambilan
keputusan merupakan tahap-tahap yang harus dilalui atau digunakan untuk
mengambil keputusan, tahap-tahap ini merupakan keragka dasar sehingga setiap
tahap dapat dikembangkan lagi menjadi beberapa sub tahap disebut langkah yang
lebih khusus atau spesifik dan lebih operasional.
Secara umum proses pengambilan keputusan terdiri atas 3 tahap, antara
lain sebagai berikut :
Proses
pengambilan keputusan terdiri dari 3 tahap yaitu penemuan masalah, pemecahan
masalah dan pengambilan keputusan.
a. Penemuan
masalah
Tahap
ini merupakan tahap untuk mendefinisikan masalah dengan jelas, sehingga
perbedaan antara masalah dan bukan bukan masalah ( misalnya isu) menjadi jelas.
Sehingga masalah yang dihadapi dapat di cari model dan jalan keluar yang
sesuai.
b. Pemecahan
Masalah
Tahap
ini merupakan tahap penyelesaian terhadap masalah yang sudah ada atau sudah
jelas. Langkah-langkah yang diambil adalah sebagai berikut :
1)
Identifikasi
alternatif-alternatif keputusan untuk memecahkan masalah
2)
Perhitungan mengenai
faktor-faktor yang tidak dapat diketahui sebelumnya atau di luar jangkauan
manusia, identifikasi peristiwa-peristiwa di masa datang (state of nature)
3)
Pembuatan alat (sarana)
untuk mengevaluasi atau mengukur hasil, biasanya berbentuk tabel hasil (pay off
table)
4) Pemilihan
dan penggunaan model pengambilan keputusan.
c. Pengambilan
keputusan
Keputusan
yang diambil adalah berdasarkan pada keadaan lingkungan atau kondisi yang ada,
seperti kondisi pasti, kondisi beresiko, kondisi tidak pasti, dan kondisi
konflik.
Para pegawai yang berkerja dalam perusahaan akan mera semangat bila
adanya perhatian dari pihak perusahaan itu sendiri.Dengan adanya suatu
perhatian yang mendalam dari pihak perusahaan maka para pegawai akan
merasa diawasi dalam berkerja.proses perhatian tersebut tak ulahnya
seperti pengambilan keputusan yang di ambil oleh pihak perusahaan.Dengan
adanya keputusan yang tepat perusahaan akan bisa berdiri tegaj tanpa
adanya yang mengambil alih peran perusahaan.Pengambilan keputusan bagi
perusahaan itu sangat diperlukan bagi pihak yang terkait perusahaan
ataupun pihak yang berkerja dalam perusahaan.Keputusan yang diambil
merupakan resiko yang diambil berdasarkan atas kesepakatan bersama.
Pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif terbaik diantara berbagai alternatif yang ada. Alternative untuk saling mempengarihu satu sama lainya.berikut ini akan dijelaskan lagi secara terperinci berkenaan dengan pengambilan keputusan.
a. Proses Pengambilan Keputusan mencakup :
Identifikasi dan diagnosis masalah
Pengumpulan dan analisis data yang relevan
Pengembangan & evaluasi alternantif
Pemilihan alternatif terbaik
Implementasi keputusan & evaluasi terhadap hasil - hasil
b. Tipe –Tipe Keputusan Manajemen
Keputusan-keputusan perseorangan dan strategi
Kepusan-keputusan pribadi & strategi
Keputusan-keputusan dasar & rutin
c. Model-model Pengambilan Keputusan
Relationalitas Keputusan
Model- model perilaku pengambilan keputusan
c. Teknik Pengambilan Keputusan
Teknik - teknik Kreatif: Brainstorming & Synectics
Teknik - teknik Partisipatif
Teknik - teknik pengambilan keputusan Modern : Teknik Delphi, Teknik Kelompok Nominal
Jadi perusahaan yang memiliki akan pengaruh yang kuat menjadikan perusahaan ba mengambil keputusan sesuai dengan apa yang seharusnya diputuskan.Proses mempengaruhi, proses pengambilan keputusan dan komunikasi adalah proses-proses manajerial karena secara nyata dilaksanakan oleh para manajer. Proses-proses ini juga merupakan proses-proses organisasional karena lebih penting daripada manajer individual dalam pengaruhnya pada pencapaian tujuan–tujuan organisasi. Ketiga proses organisasi dan manajemen ini merupakan bagian vital sistem organisasi formal dan mempunyai implikasi-implikasi sangat penting terhadap perilaku organisasional.
Pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif terbaik diantara berbagai alternatif yang ada. Alternative untuk saling mempengarihu satu sama lainya.berikut ini akan dijelaskan lagi secara terperinci berkenaan dengan pengambilan keputusan.
a. Proses Pengambilan Keputusan mencakup :
Identifikasi dan diagnosis masalah
Pengumpulan dan analisis data yang relevan
Pengembangan & evaluasi alternantif
Pemilihan alternatif terbaik
Implementasi keputusan & evaluasi terhadap hasil - hasil
b. Tipe –Tipe Keputusan Manajemen
Keputusan-keputusan perseorangan dan strategi
Kepusan-keputusan pribadi & strategi
Keputusan-keputusan dasar & rutin
c. Model-model Pengambilan Keputusan
Relationalitas Keputusan
Model- model perilaku pengambilan keputusan
c. Teknik Pengambilan Keputusan
Teknik - teknik Kreatif: Brainstorming & Synectics
Teknik - teknik Partisipatif
Teknik - teknik pengambilan keputusan Modern : Teknik Delphi, Teknik Kelompok Nominal
Jadi perusahaan yang memiliki akan pengaruh yang kuat menjadikan perusahaan ba mengambil keputusan sesuai dengan apa yang seharusnya diputuskan.Proses mempengaruhi, proses pengambilan keputusan dan komunikasi adalah proses-proses manajerial karena secara nyata dilaksanakan oleh para manajer. Proses-proses ini juga merupakan proses-proses organisasional karena lebih penting daripada manajer individual dalam pengaruhnya pada pencapaian tujuan–tujuan organisasi. Ketiga proses organisasi dan manajemen ini merupakan bagian vital sistem organisasi formal dan mempunyai implikasi-implikasi sangat penting terhadap perilaku organisasional.
One Way Traffic Dan Two Way Traffic
One Way Traffic: Komunkasi satu arah yang artinya komunikasi ini
terjadi jika seseorang mengirim berita tidak bermaksud untuk menerima
umpan balik (respon) dari orang yang menerimanya secara langsung. Jadi
hanya bermaksud memberikan informasi atau menyampaikan perintah dari
atasan untuk dikerjakan karyawan.
A B
A : Si pengirim berita
B : Si penerima berita
A B
A : Si pengirim berita
B : Si penerima berita
Two Way Traffic: Komunikasi yang terjadi antara seseorang dengan
orang lain dimana kedua orang tersebut sama-sama aktif dalam memberikan
tanggapan. Jadi baik komunikator maupun komunikan sama-sama aktif dalam
berinteraksi.
Two way traffic ini biasanya dilakukan di antara sesama teman atau sesama karyawan yang berada dalam tingkatan struktur organisasi yang sama.
A B
A : Si pengirim berita
B : Si penerima berita
Two way traffic ini biasanya dilakukan di antara sesama teman atau sesama karyawan yang berada dalam tingkatan struktur organisasi yang sama.
A B
A : Si pengirim berita
B : Si penerima berita
Hambatan dalam Komunikasi
Hasil
akhir yang diharapkan dari proses komunikasi yakni agar tindakan
atau perubahan sikap pada penerima sesuai dengan keinginan pengirim.
Berdasarkan pengertian komunikasi,
proses komunikasi terjadi dua arah, artinya individu atau kelompok
bisa berfungsi sebagai pengirim sekaligus sebagai penerima dan
saling berinteraksi satu sama lain.
Interaksi ini memungkinkan pengirim untuk memantau seberapa baik pesan-pesan yang dikirimkan dapat diterima atau apakah pesan yang disampaikan telah ditafsirkan secara benar sesuai dengan yang diinginkan.
Dalam kaitan tersebut, sering kali digunakan konsep kegaduhan (noise) untuk menunjukkan bahwa ada semacam hambatan yang terjadi dalam proses komunikasi. Semua unsur atau elemen-elemen pada proses komunikasi punya potensi dalam menghambat terjadinya komunikasi yang efektif. Alice A. Wright dan John J. Lynch, Jr (1995) mengklasifikasikan hambatan dalam komunikasi menjadi empat, yaitu:
Interaksi ini memungkinkan pengirim untuk memantau seberapa baik pesan-pesan yang dikirimkan dapat diterima atau apakah pesan yang disampaikan telah ditafsirkan secara benar sesuai dengan yang diinginkan.
Dalam kaitan tersebut, sering kali digunakan konsep kegaduhan (noise) untuk menunjukkan bahwa ada semacam hambatan yang terjadi dalam proses komunikasi. Semua unsur atau elemen-elemen pada proses komunikasi punya potensi dalam menghambat terjadinya komunikasi yang efektif. Alice A. Wright dan John J. Lynch, Jr (1995) mengklasifikasikan hambatan dalam komunikasi menjadi empat, yaitu:
- Gangguan; gangguan dapat berbentuk mekanik dan semantik. Gangguan mekanik disebabkan oleh saluran komunikasi atau kegaduhan yang bersifat fisik, sedangkan gangguan semantik adalah gangguan yang berhubungan dengan pesan komunikasi sehingga pengertiannya menjadi berubah dari yang dimaksudkan semula.
- Kepentingan; seseorang hanya akan memperhatikan pesan yang ada kaitannya dengan kepentingannya. Kepentingan tidak hanya mempengaruhi perhatian saja, namun juga menentukan daya tanggap, perasaan, pikiran dan tingkah laku.
- Motivasi; suatu komunikasi dapat berlangsung dengan baik bila pesan yang disampaikan sesuai dengan motivasi dari penerima.
- Prasangka; seseorang yang memiliki prasangka terhadap pengirim pesan dapat menyebabkan proses komunikasi berlangsung tidak efektif karena dalam prasangka, emosi memaksa seseorang menarik kesimpulan tanpa menggunakan pikiran yang rasional.
Peran Komunikasi Dalam Koordinasi Kerja Sama
Dalam sebuah organisasi pastilah ada sebuah ketua dan staff sebagai
jajarannya. Ini merupakan satu kesatuan struktur untuk mencapai tujuan
organisasi. Fungsi dalam organisasi akan bisa berjalan dengan baik dan
lancar dengan adanya komunikasi dan koordinasi baik dari atas kebawahan
maupun sesama bidang dan staff. Akan terjadi keheningan jikalau satu
sama lain anggota tidak saling berkomunikasi dan koordinasi, bahkan bisa
menjadi kesalahpahaman.
Komunikasi merupakan media antar individu untuk saling memberikan
informasi baik bisa disampaikan secara lisan maupun media lainnya.
Komunikasi begitu sangat penting, karena dalam pelaksanaan suatu
organisasi adanya komunikasi membantu dalam memahami apa yang dimaksud
dari orang yang menyampaikan. Komunikasi ini juga tidak terlepas dari
koordinasi. Komunikasi dan koordinasi menjadi satu kesatuan kerja dalam
menjalankan program kerja. Sedangkan koordinasi merupakan hubungan
manusia dalam menjalankan tugasnya.
Komunikasi ini media untuk saling mengingatkan satu sama lain, apalagi dalam mengingatkan kebaikan. Hubungan interpersonal akan menjadi dekat dan baik jika jalinan komunikasi ini berjalan dengan lancar. Jika kita membayangkan seorang pemimpin tidak mau berkomunikasikan kepada staffnya, akan terjadi rasa diacuh atau tidak dipedulikan. Ini berakibat lama-lama akan meretakkan organisasi. Mungkin organisasi bisa berjalan dengan hanya seorang pemimpin yang melaksanakan sendirian tapi tanpa disadari hanya membuat fungsi organisasi rusak. Hal terburuk yang mungkin tercapai akan berguguran satu demi satu pengurus dan meninggalkan organisasi.
Dalam sebuah organisasi tidak hanya membutuhkan orang yang pandai bicara, bisa dipercaya dan yang aktif tapi butuh orang yang mampu menggerakan kapal organisasi menuju tempat tujuan dengan bekerjasama bersama staff-staffnya. Bahkan jika kapal itu mengalami kebocoran disana-sini, pasti takkan mampu seorang diri untuk menyelesaikan. Staff yang ada akan memberikan kemampuannya untuk melengkapi kekurangan pemimpin yang baik. Maka dari itu perlu ada kerjasama supaya keberhasilan dapat tercapai.
Nama : Eko Setyo Nugroho
Kelas / NPM : 1DB03 / 33114473
Nama Kelompok : Dhinda Afsaryna Awanys
Aji Muhammad Ikhbal
Eko Setyo Nugroho
UNIVERSITAS GUNADARMA
Komentar
Posting Komentar